Tolong Ceraikan Aku ! (Part 13)




#Tolong_Ceraikan_Aku!
Part 13

Kubuka messengerku, ku kirim pesan messenger pada suami Fia, Doni namanya. Aku mengajaknya bertemu, tentu aku masih merahasiakan tentang Fia.

Aku tidak menemuinya sendiri, tentu saja aku mengajak Indah. Terlalu riskan menemui seorang pria sendiri, pun ia bukan mahramku, jadi aku tentu tidak bisa menemuinya seorang diri.

Kubuat photobook lagi, yang berisi screenshoot percakapan suamiku dan Fia, serta foto-foto mereka ketika bersama, pun aku buatkan dalam sebuah CD, agar bisa di putar di DVD Player.

Waktu dan tempat telah kami sepakati, aku dan Indah sudah berada di tempat yang kami sepakati bersama.
Tak ku sangka, suami Fia adalah seorang pria yang sangat ramah, ia menjamu kami dengan baik, pun ia sangat tenang tanpa emosional.

“Maaf, saya tidak bermaksud merusak rumah tangga kalian. Bukti yang saya berikan ini jangan lantas membuat hubungan anda dan Fia menjadi rusak, jadikanlah bukti ini alat untuk anda menegur istri anda. Agar di kemudian hari, ia tidak melakukan hal ini lagi.”jelasku

“Baik, saya terima niat baik mbak. Saya sudah tahu dengan kelakuan istri saya, mungkin salah saya juga karena jarang di rumah, sehingga ia mencari pelampiasan ke laki-laki lain. Mbak bukan wanita pertama yang melaporkan ini, sehingga saya tidak kaget.”jelasnya

Aku tertegun mendengar penjeasannya. Aku bersyukur kalau apa yang aku sampaikan tidak merusak rumahtangga mereka.

“Saya akan tegur istri saya. Maaf kalau ini berdampak pada rumahtangga kalian. Mewakili istri saya, saya mohon maaf”ucapnya lagi.

“Saya sudah maafkan sejak dulu”

“Saya pamit pulang dulu. Terimakasih atas waktunya”ucapku mengakhiri pembicaraan.

***
Dirumah Fia.

Braaakkk..

Doni melempar photobook itu tepat di hadapan Fia.

“Coba kamu buka dan kamu jelaskan apa itu!!”perintah Doni pada Fia.

“Ini....? kamu dapat darimana?”

“Kamu dapat darimana?”

“Gak penting aku dapat darimana”

“Ceraikan aku, aku sudah bilang kan aku udah muak hidup sama kamu. Aku muak sama kamu yang gak pernah ada waktu buat aku. Kamu yang sibuk kerja”

Plaaakkk..
Doni menampar Fia, ia sungguh sangat kesal dengan istrinya itu.

“Tidak..aku tidak akan menceraikanmu. Menceraikanmu hanya akan menjadikanmu makin gelap mata, makin gila nanti tingkahmu di luar sana. Aku akan menghukummu atas tingkahmu kali ini”

“hukuman apa?”

“Aku akan memasukkanmu ke pondok pesantren, biar kamu belajar disana. Biar gak se-enakmu sendiri”

“Gak..aku gak mau”

Plaakkk...
Doni menampar Fia lagi.

“Aku masih suamimu, kamu harus menurutiku. Suka atau tidak suka”

Fia hanya menunduk lesu. Ia ingin berontak, tapi ia tahu berontak hanya akan membuat Doni semakin murka padanya. Ia sudah membayangkan beratnya tinggal di pesantren. Tidak bisa lagi asyik jalan-jalan lagi, malah bisa jadi ia gak di bolehin pegang gawainya lagi.

“Sial” rutuk Fia dalam hati.

***
Dirumah Indah.

“Key, kenapa kamu ngasih ide sama suami Fia buat masukin Fia ke pesantren sihh? Kan mestinya Fia itu di kasih pelajaran, biar kapok”

“Gak papa, biarkan Fia belajar lagi disana, siapa tahu dia bisa berubah. Hukuman dengan mengirimnya ke pesantren itu lebih berat lohh daripada sekedar di hukum di maki-maki, gak dapat uang belanja atau hukuman lainnya”

“Iya ya.. aku jadi bayangin gimana kalau Fia di pesantren, pasti awal- awal bakal jadi moment yang berat baginya”

“Tidak semua hukuman itu harus dengan kekerasan, tidak semua balasan itu harus dengan kehancuran. Aku mungkin kecewa dengan tingkah Fia, tapi Fia juga perempuan, mungkin apa yang dilakukannya itu ada alasannya. Mungkin ia hanya kurang kasih sayang”

“Key.. kamu ini yang disakiti lohh, masih bisanya mikirin perasaan Fia...”

Dan aku hanya tersenyum.

Tring, gawaiku berbunyi. Kulihat whatsapp dari suamiku.
“Cepat pulang istriku, aku kangen”
Ohh.. rupanya aku disuruh cepat pulang.

Aku berpamitan pada Indah, sekali lagi ku ucapkan terimakasih padanya karena telah bersedia menemaniku hari ini.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tolong Ceraikan Aku ! (Part 13)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel