Tolong Ceraikan Aku ! (Part 15)




#Tolong_Ceraikan_Aku!
Part 15

Kriiiinggg...kriing..
Telephone extention di mejaku berbunyi,
“Halo..”
“Key, bisa ke ruangan saya sebentar?”
“Baik Pak”
Ternyata yang barusan menelpon adalah Pak Ferdy, HRD di tempatku bekerja.
Karena mood sedang gak gitu bagus hari ini, aku segera mendatangi ruangan Pak HRD, ada apa sih kok sampek nyuruh ke ruangannya segala, pikirku dalam hati.
“Masuk Key..”
“Iya Pak”
“Key.. ada yang ingin saya tanyakan, tapi maaf bila ini terlalu private buatmu”
“Ada apa ya Pak?”
“Apa kamu baik-baik saja Key? Aku lihat akhir-akhir ini kamu ga seceria biasanya”
“Apa kinerja saya memburuk Pak?”
“Tidak..aku hanya mengkhawatirkanmu”
Aku pun terdiam, tidak menjawab. Lalu menghela napas sejenak dan menjawab,
“Saya baik-baik aja Pak. Kalau sudah tidak ada yang di sampaikan, saya kembali ke ruangan saya ya Pak"

Aku berdiri, hendak keluar dari ruangan Pak HRD. Lalu ku dengan suara Pak Ferdy lagi, tapi aku tetap pada posisiku dan tidak menoleh.
“Key, aku rasa kamu tahu bagaimana perasaanku ke kamu. Aku tahu benar kamu masih istri orang, tapi aku tak rela melihatmu gak bahagia. Bila saja ada masalah dengan rumahtanggamu, atau mungkin kalian sudah gak sejalan lagi, tolong beri tahu aku Key.. Aku akan jadi orang pertama yang bersiap di belakangmu, aku orang pertama yang akan meminta mu menjadi istriku bila hal buruk itu terjadi. Trust me.”
Aku tidak menjawab apapun, lalu keluar meninggalkan ruangan itu.

Namanya Ferdy Atmaja. Ia adalah HRD di tempatku bekerja. Secara penampilan, ia sangat menarik, wajah tampan, tinggi, putih yang tentu saja membuat wanita tertarik. Ia adalah putra tunggal di keluarganya, dan keluarganya termasuk keluarga yang berada.

Sebelumnya, aku memang mendengar dari beberapa teman kalau ia mengatakan bahwa yang tercantik di ruanganku adalah aku. Tapi aku tidak menganggap serius itu semua, aku anggap itu hanya guyonan sesama karyawan.

Andai saja aku masih single, mungkin aku akan tertarik padanya. Tapi aku sudah bersuami, tentu saja itu tidak boleh. Jaga hatimu Key, ini gak boleh.

Sebuah pesan whatsapp muncul di gawaiku,
“Key, maaf atas kejujuranku. Tolong jangan marah padaku”
Pak Ferdy rupanya, hmmm..
“Ohh, ndak Pak” jawabku singkat
“Aku serius dengan ucapanku Key, aku menunggumu”
“Aku tidak tahu darimana bisa Bapak berfikir rumah tangga saya sedang tidak baik-baik saja?”
“Aku mencintaimu Key, feelingku kuat atas itu.. Aku sudah menahan cukup lama untuk mengutarakan ini”
“Aku tidak bisa menjanjikan apapun”
“Oke, tapi tolong..bila kemungkinan terburuk itu datang, tolong masukkan aku dalam list pengganti suamimu. “
“Tidak ada yang bisa saya janjikan. Allah sebaik-baiknya pengatur dalam hidup saya. Saya hanya menjalani apa yang Allah setujui terjadi pada saya”
“Kamu memang berbeda Key, dan itu yang mebuatku jatuh cinta”

Aku geletakkan gawaiku di atas meja kerjaku, aku khawatir akan terlalu dalam percakapan ini. Aku khawatir aku tidak cukup kuat menjaga hatiku.

Ya Allah, aku pasrahkan hidup ini padaMu, engkau yang maha tahu atas apa yang terbaik untukku.

***

Kerja hari ini gak fokus, ucapan Pak Ferdy masih terngiang di telingaku.
Sikap apa yang harus aku ambil?
Apa aku harus memaafkan Fairuz dan mencoba memperbaiki pernikahan kami
atau harus memulai dari awal dengan Ferdy?
Aku melihat tatapan ketulusan dari Pak Ferdy. Dan aku juga merasakan getaran itu, aku merasakan rasa cinta yang dalam terpancar dari mata dan sikapnya.
Mungkin begini kali yah rasanya galau memilih.
Lalu bagaimana dengan Akbar?
Membesarkan Akbar di dalam keluarga dengan sosok ayah yang pernah selingkuh juga tidak baik. Khawatirnya suamiku tidak benar-benar berubah jadi ia akan mengulanginya lagi. Traumatic pada anak juga tidak baik bagi masa depannya. Melihat ayahnya selingkuh tentu menjadi traumatic sendiri bagi anakku, yang lebih mengkhawatirkan lagi, aku takut ia akan menduplikasi karakter ayahnya, dan itu tidak baik, tidak baik bagi masa depannya.

Ku ambil wudlu, aku bersegera untuk sholat. Hatiku sangat tidak tenang,aku butuh waktu untuk menenangkan diri.

***

Hari demi hari berganti, suamiku makin perhatian kepadaku. Aku tahu ini adalah salah satu caranya untuk mendapatkan hatiku kembali. Tapi aku? Kenapa hatiku masih tak menentu..
Mana yang harus aku pilih?
Kembali pada Fairuz atau membuka lembaran baru dengan Ferdy?

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tolong Ceraikan Aku ! (Part 15)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel