Tolong Ceraikan Aku ! (Part 16)




#Tolong_Ceraikan_Aku!
Part 16

Aku tidak bisa seperti ini terus, ada baiknya segera memutuskan jalan mana yang terbaik untukku. Aku rasa aku butuh pembuktian dulu, siapa yang paling sabar dan siapa yang paling bertahan.

Aku tak butuh yang kaya, yang tampan atau yang mapan. Yang aku butuhkan adala sosok suami yang paham kewajibannya sebagai suami, yang tahu bagaimana memperlakukan istri. Dan seorang suami yang bisa menjaga hatinya dan pandangannya.

Untuk keputusanku bercerai, aku putuskan akan tetap mengambil keputusan itu. Sederhana saja, seseorang yang pernah selingkuh suatu saat pasti akan mengulanginya, ini bukan perkiraan tapi justru survey terhadap orang-orang sekitar.

Dan untuk Ferdy, aku tidak akan meresponnya.

Bagaimanapun aku tidak ingin memberi celah pada pria yang bukan mahram ku untuk mendekatiku. Kalau aku membalas perselingkuhan dengan memberi celah laki-laki lain untuk mengisi hatiku, itu sama saja bukan?

Hari ini akan aku urus gugatan ceraiku, perselingkuhan itu sudah cukup sebagai alasanku untuk mengajukan gugatan cerai.

“Key, please jangan”pinta suamiku
Aku menoleh tanpa menjawab, dan tetap pergi.

***

Sebuah bucket bunga tergeletak di atas meja kerjaku.
Ahh... kerjaan iseng siapa ini?
Kubuka tulisan di card nya,

“Tetap kuat Key, aku tahu semangatmu tak akan pudar.”
Tulisan pada card itu dan sebuah inisial F.

Ku geletakkan bucket itu di atas meja, aku sedang tidak tertarik dengan ini semua, aku hanya ingin fokus pada si kecil.

Setelah ini sungguh akan sangat sulit menyandang status “Janda”, dan tentu saja tidak mudah membesarkan si kecil sendirian.

***

Salah satu kelebihan khulu’ adalah aku dapat rujuk kembali pada suamiku tanpa harus menikahi orang lain dulu. Itu dari yang aku baca, semoga tidak salah.

Kalian pasti bingung kan tentang mau ku?

Tentu.

Aku ingin melihat dulu, dari dua lelaki ini, mana yang benar-benar pantas untuk menjadi suamiku. Aku akan menjauh dari mereka, menutup diri dari mereka. Biar Allah saja yang tahu, siapa yang tangguh dan siapa yang sungguh-sungguh.

Pernikahan bukan hanya tentang seberapa lama dan kuat bertahan, pernikahan adalah bagaimana pasangan dapat melengkapi satu sama lain dan saling menghargai satu sama lain.

Aku punya hak untuk dapat suami yang baik kan?

***

Aku dan Fairuz telah resmi bercerai, hak asuh atas anak kami ada di tanganku. Fairuz masih sering menghubungi, entah sekedar menanyakan kondisi si kecil atau sekedar menyapa.

Ferdy? Dia malah semakin aktif mendekatiku.

Entah hanya sekedar bucket bunga, coklat atau bahkan kado yang sering ada di meja kerjaku.

Merasa ini tidak adil kan?

Ferdy masih punya ruang untuk mendekatiku, aku rasa perjuangan mereka tidak akan imbang.

Aku sedang mencari referensi pekerjaan lain, tiba-tiba saja gawaiku berbunyi.
“Keyla, apa kamu masih mau kerja di tempatku? Nihh ada lowongan Assistant Manager. Aku rasa kamu cocok”kata suara di seberang sana.
“Ya Sir, saya ambil tawarannya” ucapku pada suara di seberang sana, Mr. Zheng namanya.

Kubereskan meja kerjaku, menyiapkan surat resign.

“Keyla mau resign?”tanya Pak Ferdy padaku.
“Iya Pak.”jawabku
“Kenapa?”
“Saya mendapat tawaran kerja lain yang lebih baik”
“Ini bukan tentang saya kan? Maaf atas sikap saya selama ini bila tidak berkenan.”
“Bukan Pak”

Permintaanku resign akhirnya mendapat ACC dan aku pun memulai pekerjaan baru.

***

Hari pertama di kantor baru terasa biasa saja, penyesuaian yang tidak terlalu sulit karena sebelumnya aku pernah bekerja disana. Aku sudah cukup mengenal orang-orang disana, jadi bukan adaptasi yang sulit bagiku.

Kubuka gawaiku, penuh dengan whatsapp dari Ferdy dan Fairuz.

Aku ingin sendiri dulu, menikmati masa-masa single menjadi janda. Ternyata menjadi janda tidak seburuk yang mereka bilang.

Lalu, berapa bulan aku minta pembuktian dari mereka?

6 Bulan juga.
6 Bulan tanpa satupun reply dariku.
Dan siapa yang akan tetap sabar menanti ?

***

POV Ferdy

Ferdy Atmaja adalah namaku. Mendapatkan wanita adalah keahlianku, memiliki wajah yang nyaris sempurna tentu saja membuatku di kagumi banyak wanita. Dalam satu kedipan mata, tentu mereka akan memberikan segalanya untukku.
Tapi aku tidak pernah memanfaatkan itu semua, bagiku wanita bukan untuk di permainkan. Bagiku mereka adalah makhluk spesial yang di ciptakan Allah dengan macam-macam keunikannya.

Banyak wanita yang kutemui, tapi tak satupun sanggup membuatku pensaran, terkecuali Keyla. Keyla adalah salah satu staff di kantorku. Jabatanku sebagai HRD mempermudah akses ku untuk chit-chat dengannya, meskipun dengan alasan pekerjaan.

Kenapa aku tertarik dengan Keyla?

Bagiku, ia adalah sosok yang aku inginkan untuk jadi istriku. Satu-satunya hal yang salah adalah dia sudah bersuami. Namun meskipun sudah bersuami dan memiliki anak, pesonanya masih saja mampu membiusku.

Bagaimana Keyla dalam pikiranku?

Ia sosok istri idaman. Dia tidak mau berjabat tangan dengan laki-laki, ia lebih sering menundukkan pandangan, pun kadang sadis terhadap laki-laki. Tapi wanita galak lebih menarik bagiku, apalagi yang galak untuk melindungi harga dirinya. Ia semacam... spesial dan limited edition.

Banyak pria yang menyukainya, bahkan kami sempat iseng membuat taruhan untuk mendekati Keyla. Tapi tak satupun berhasil. Ia terlalu menjaga diri.

Ahh... entah kata apa lagi yang bisa aku katakan untuk menggambarkan kekagumanku padanya.

Makin hari, perasaanku makin tumbuh. Aku makin menginginkan ia untuk menjadi istriku. Apalagi akhir-akhir ini aku merasa ia mulai memiliki masalah dengan rumah tangganya. Entah darimana aku dapat feeling itu. Tapi, aku akan jadi orang pertama yang memintanya menjadi istriku setelah ia berpisah dengan suaminya, meski aku tak yakin ia akan menerimanya.

Keyla berbeda dengan wanita kebanyakan, pola fikirnya kadang cukup rumit untuk aku telaah. Tapi satu hal yang paling aku suka darinya, ia selalu mematuhi perintah suaminya.

Ia kerap kali di ceritakan oleh teman-teman disini. Ia memilih perjalanan yang jauh dan berputar-putar, hanya karena ia mengikuti apa yang di katakan suaminya. Wanita seperti ini tak patut di sia-sia kan, ia harusnya di jaga dan di sayangi sepenuh hati.

Tapi... aku malah shock sekarang, tiba-tiba Keyla mengajukan resign. Padahal aku belum mendengar kabar pasti tentang rumahtangganya. Aku khawatir aku akan lost contact dengannya. Aku khawatir ia mengabaikanku karena aku bukan HRD nya lagi. Aku khawatir aku kehilangannya.

“Ya Allah... aku tidak ingin kehilangannya, tolong izinkan ia menjadi istriku.” Pintaku dalam shalatku sore itu.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tolong Ceraikan Aku ! (Part 16)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel