Tolong Ceraikan Aku ! (Part 17) END




#Tolong_Ceraikan_Aku!

Part 17

END

Doni menghempaskan tubuhnya ke kasur. Satu hal yang tidak pernah terduga adalah surat gugatan cerai dari Fia. Rupanya Fia benar-benar marah ketika ia mengirimnya ke pesantren. Ia memang berangkat ke pesantren, tapi ia kabur di tengah jalan.

Fia tidak bersedia di temui ataupun di hubungi oleh Doni. Bahkan kedua buah hati mereka pun sudah di titipkan ke orangtua Doni.

Doni tidak punya pilihan selain menjalani proses cerai itu, mediasi pun tidak bisa dilaksanakan. Fia selalu meghindar dan menolak saat di lakukan mediasi.

Satu persatu prosesi di lalui, hingga akhirnya mereka resmi bercerai. Dan hak asuh anak jatuh pada Doni, karena alasan Fia tidak bekerja sehingga tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk menanggung hidup kedua anaknya meskipun ada uang bulanan dari Doni.

Ibunda Doni sangat murka, ia pun tidak rela bila cucu nya di urus oleh perempuan macam Fia. Ia bersedia menjaga cucu-cucunya sampai kapanpun, atau sampai Doni menikah lagi dengan perempuan yang baik tentunya.

[Kuatkan aku ya Allah, semoga aku bisa survive dengan anak-anak ku, sekiranya nanti aku menikah lagi, izinkan aku memiliki seorang istri yang baik] gumam Doni dalam hati, sembari memegang surat perceraiannya.

***

6 Bulan kemudian

“Key, bila ada yang ingin ber-taaruf denganmu, bersediakah? Insha Allah orangnya baik” tanya Indah kepadaku

“Aku hanya menjalani apa yang Allah kehendaki, meskipun aku mau berta’aruf dengannya, bila Allah belum izinkan, kami tidak akan menikah.”jawabku santai

“Aku serius Key” Indah menatapku lekat

“Oke... Oke...”jawabku

“Siapa sih orangnya?” tanyaku mulai penasaran.

“Doni” jawab Indah lagi.

“Doni siapa?”tanyaku

“Doni mantan suami Fia”jawabnya

Fia... Aku rasanya tidak asing dengan nama itu. Fia? Apakah Fia yang pernah dekat dengan mantan suamiku? Apakah Fia yang itu? Bukankah ia di pesantren?

“Fia....”kataku

“Iya Fia, Fia yang pernah menggodamu. Ia sudah bercerai dari Doni. Jadi si Fia ini minta cerai ke Doni, dia urus sendiri surat gugatannya, dan Doni tidak bisa melakukan apapun. Akhirnya mereka berpisah 6 bulan yang lalu. Tiba-tiba Doni kirim messenger ke aku, dia nanya bagaimana hubungan kamu dan Fairuz, apakah Fia masih menganggu atau tidak. Dia kaget saat aku bilang kalau kalian udah cerai, dan di luar dugaan ku malah dia minta aku nanya ke kamu, kamu mau jadi istrinya atau enggak. Ya aku jawab, Keyla bukan cewek sembarangan, kalau kamu mau dia jadi istrimu nanti aku tanyakan deh dia mau ga taaruf sama kamu. Jawabanku ga salah kan?” penjelasan Indah yang panjang kali lebar kali tinggi dan cukup bikin aku tercengang.

“Oke, tapi maharnya berat lohh”jawabku ke Indah.

“Apa?”tanya Indah penuh selidik, sepertinya dia tahu kalau aku tidak akan meminta syarat yang biasa saja.

“Hafalan surah Al-Baqarah”jawabku sambil tersenyum.

“Busyet, seriusan nih?”tanya Indah.

“Serius”jawabku lalu meninggalkannya yang masih tercengang di kantin dekat tempat kerjaku.

***

Indah dengan lancarnya menjadi mak comblang antara aku dan Doni. Cukup geli juga, ia begitu yakin kalau Doni adalah pria yang baik. Ia yakin Doni mampu menjadi imam yang baik. Cuma satu yang buat Indah kurang yakin. Sanggupkah Doni memenuhi mahar yang di minta Keyla.

Belakangan Indah tahu bahwasanya Doni juga sedang memperdalam kemampuan hafidz nya. Disini Indah merasa, betapa mudah Allah membolak-balikkan hati manusia, betapa mudah segala hal berubah.

Indah menjadi orang pertama yang datang kerumahku hari ini, Ia bahkan lebih sibuk dari yang lainnya. Aku melihat sorot kebahagiaan di matanya. Aku tahu ia sangat bahagia melihatku akan segera menikah lagi dan meninggalkan statusku sebagai janda.

Hari ini keluarga Doni datang kerumah, Ia menemui ayahku untuk berbincang dan memohon izin menikahiku, sementara aku ada di ruangan terpisah, tapi aku di kelilingi oleh kluarganya yang berjenis kelamin perempuan.

Doni sudah berhadapan dengan ayahku.

“Sudah siapkah kamu menerima anak Bapak dengan segala kekurangannya? Kalian adalah dua orang yang pernah gagal, belajarlah untuk tidak menyerah dengan pernikahan kalian”ucap ayahku.

“Saya Insha Allah siap menerima Keyla beserta segala kekurangan dan kelebihannya, saya bahkan sangat bersyukur Keyla bersedia menerima saya, bukan karena fisik nya, saya menyukai akhlaknya”ucap Doni mantap.

“Bersediakah berjanji pada bapak nak?”tanya ayahku

“Insha Allah selama saya sanggup Pak” jawab Doni.

“Berjanjilan tidak akan menceraikan putri Bapak, berjanjilah tidak akan berpoligami, dan berjanjilah menyayangi cucu Bapak ya Nak”kata ayahku berkaca-kaca.

“Saya pun ingin menikah untuk selamanya hingga maut memisahkan Pak, saya tidak bisa menjanjikan apapun pada Keyla apalagi harta. Saya hanya bisa menjanjikan saya akan mengusahakan yang terbaik sebisa saya. Untuk poligami, saya tidak pernah berfikir melakukannya. Saya ingin mencontoh kesetiaan Ibu saya pada almarhum ayah saya”jawab Doni

***

Diruangan berbeda.

“Kamu cantik sekali Nak, wajahmu teduh. Ibu suka caramu berbicara dan berpakaian. Semoga Allah izinkan engkau menjadi istri Doni ya nak, Ibu akan senang sekali memiliki menantu sepertimu” ucap Ibunda Doni sambil mencium keningku.

“Insya Allah Bu” jawabku.

***

Hari pernikahan tiba, hari ini Doni akan menjadi suamiku. Ia kana mengambil alih atas hidupku, atas surga dan neraka ku di bawah ridhonya setelah Allah.

Pelan tapi pasti, ku dengar Doni mengucap ijab kabul yang di lanjut dengan hafalan surah Al-Baqarah seperti yang aku minta. Air mata ku menetes, begitu indah Allah hadirkan pengganti. Bismillah, semoga ia bisa menjadi imam yang baik untukku.

Mas Doni menemuiku dan mengajakku ke kamar, sebagaimana layaknya pengantin, Mas Doni membacakan doa sambil memegang ubun-ubunku, berharap kebaikan atas diriku yang sekarang telah sah menjadi istrinya.

“Begitu indah cara Allah menyatukan kita”ucapnya sambil mencium keningku.

“Mas... terimakasih sudah bersedia menanggung banyak dosa nantinya atas kelalaianku. Sabarlah dalam membimbingku, ingatkan aku bila aku salah”jawabku

“Aku telah mengagumimu sejak pertama kita bertemu, tapi rasa itu salah. Tapi kini Allah izinkan rasa ini menjadi pahala. Aku mencintaimu istriku”ucapnya sambil membelai pipiku.

“Insya Allah Mas”jawabku

#Tentang Keyla

Menjawab banyaknya inbox yang masuk apakah cerita ini real atau fiksi, maka dengan ini saya jawab kalau sebagian nyata sebagian fiksi. Cerita di part 1 s.d 9 adalah cerita nyata, part selanjutnya adalah fiksi.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tolong Ceraikan Aku ! (Part 17) END"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel