Tolong Ceraikan Aku ! (Part 3)



#Tolong_Ceraikan_Aku!
Part 3

Ya Allah kuatkan penjagaanku,
Jangan jadikan aku lemah hanya karena semua tidak sesuai harapanku,
Ya Allah, izinkan aku tetap istiqomah dengan prinsipku,
Bukan karena manusia, tapi karena Engkau.
Ya Allah, izinkan aku tetap taat meski itu terasa semakin sulit.

Sebait doa yang aku ucapkan dalam shalat ku hari ini, sebuah doa yang menggambarkan betapa rapuh nya hatiku menerima perselingkuhan yang dilakukan oleh suami yang aku banggakan. Entah berapa tetes airmata yang telah tumpah, entah berapa kali sudah aku menangis.

Kucoba menjalani hariku dengan biasa saja, berangkat kerja seperti biasa. Namun tak dapat ku pungkiri kalau aku sangat pendiam hari ini di kantor, tak satupun berani bertanya, mereka takut menganggu privasi ku.

Aku bekerja di sebuah perusahaan furniture, sebagai seorang procurement officer. Aku menangani pembelian barang-barang baru untuk new user dan beberapa trouble yang terjadi dalam masalah pembelian yang kadang kesulitan di handle oleh bagian purchasing.

Pekerjaan ini menuntut aku untuk selalu mobile dan berkomunikasi dengan banyak orang, namun aku tetap menjaga koridorku sebagai perempuan. Tentu saja aku tidak berjabat tangan dengan mereka yang bukan mahram ku, sebisa mungkin menghindari berdua-dua an, dan sebisa mungkin tidak menanggapi apabila ada yang chatnya mulai ke arah yang lebih intim atau menggoda yang macam-macam.

Mungkin bagi mereka, aku adalah wanita yang sombong dan berbeda karena prinsipku yang berbeda dari kebanyakan.

Hari berlalu, suamiku memutuskan untuk uninstall whatsapp, alasan nya sederhana agar tidak ada ada lagi chat via Whatsapp. Beralih lah kami chat via Viber, sebuah aplikasi yg jarang digunakan orang.

Mungkin ia mulai bosan, bosan karena tidak ada yang menarik di viber, dan ia mulai mengunduh aplikasi Whatsapp lagi di gawai miliknya, namun pengunduhan nya terjeda, mungkin signal sedang jelek saat itu.
Ia pulang kerumah seperti biasa, tidak telat,tidak pula beralasan lembur. Ya..karena ini adalah hari kamis, biasanya dia mengikuti dibak-an di masjid dekat rumah.

Iseng ku buka gawai miliknya yang memang sandinya telah aku ketahui. Aku mengutak-atik settingan nya, jadilah sidik jari ku juga terdaftar sebagai user di gawainya. Minimal, bila suatu saat sandi nya berubah dan aku tidak tahu, aku bisa menggunakan sidik jariku untuk tetap bisa membuka gawainya. Pikirku kala itu dan aku yakin suamiku tidak akan berfikiran sampai ke arah sana.

“Mas install Whatsapp lagi?”tanyaku santai
“Kamu buka gawaiku? Dasar Lancang!!!”jawabnya dengan nada tinggi
Aku masih bingung, kenapa dia harus semarah itu bila pertanyaanku hanya se-sederhana itu.
“Aku kan cuma tanya, sebelumnya sudah pernah aku bilang, ada baiknya gak perlu uninstall whatsapp, bukankah disana juga ada group tentang pekerjaan, kalau tidak ada whatsapp nanti mas ketinggalan info”jawabku membela diri,tetap berusaha dengan nada yang lembut.
“Aku berasa di mata-matai, apa-apa yang aku lakukan kamu tahu. Aku ini suamimu atau anakmu? Yang harus kamu tau segala-galanya yang aku perbuat”jawabnya dengan penuh kemarahan.

Braakkk...
Gawai itu di banting.
Baterai nya terlepas dari gawai nya,
Ia pergi meninggalkanku dan dibak-an di masjid seperti biasa.
Dan aku, terdiam membisu.
Shock, kenapa harus semarah itu?

Kuambil gawaiku, ku hubungi ayahku untuk menjemputku. Namun aku tak menjelaskan apa yang terjadi, hanya meminta nya untuk menjemputku dan si kecil Akbar.

Hatiku kacau, aku berniat berpamitan dengan mertuaku untuk pulang kerumah orangtuaku.
Berhasilkah aku pulang kerumah orangtuaku?
tunggu kelanjutannya di part selanjutnya..


oleh: Heny MeySha

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tolong Ceraikan Aku ! (Part 3)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel