Tolong Ceraikan Aku ! (Part 9)




#Tolong_Ceraikan_Aku!
Part 9

Kubuka gawaiku, ku unduh Cloneapp messenger dari play store, install dan ikuti petunjuk untuk mengaktifkan aplikasinya. Aku pegang pula gawai milik suamiku, ku arahkan ke whatsapp web, lalu aku scan kan barcode nya di gawaiku.

Oke, aku berhasil menyadap whatsapp nya.

Aku kembalikan gawai suamiku, agar ia tak curiga. Kuhapus pula aktivitas terakhirnya, aku samakan persis dengan apa yang ia buka sebelumnya.

Suamiku termasuk orang yang jarang online di whatsapp, ia hanya online di jam tertentu. Jadi, akupun baru membuka aplikasi cloneapp saat ia sedang online.

Aku sedikit was-was, aku rasa suamiku mulai pintar dan tahu kalau di sadap, karena akan selalu muncul notifikasi whatsapp web di gawainya.

Malam itu, aku buka dan pelajari satu persatu chat nya maupun percakapan di group.

Aku scroll chatnya, tidak ada yang mencurigakan, tidak pula ada nomor aneh disana. Aku cek satu persatu, baik dari chat, status teman-temannya di whatsapp maupun di panggilan keluar masuk.

Ahh..hasilnya nihil, tak ku temukan satupun yang berbau Fia disana. Mungkin ia benar berubah, fikirku dalam hati.

Au tak menyerah, masih ada sedikit rasa penasaran di hatiku, bukankah tak semudah itu manusia bisa berhenti dari sebuah perselingkuhan?

Aku mencoba membuka percakapan di group.
Yeay, belum di hapus..mungkin dari sini aku bisa mendapatkan petunjuk.
di group,
Rino : Pak RT (yang dimaksud adalah si Edi), tuhh ada Bu Lurah (Fia)
Edi : Iya nihh, sepi tanpa Bu Lurah
Fia : Hayo kenapa?
Fairuz : Aku saksinya lohh..
Edi : Saksi apa?
Fairuz : Saksi atas apa yang terjadi dalam diam.
Fia : Saksi adalah ungkapan dari sesuatu yang tersembunyi, yang sebenarnya mengarahkan bahwa saksi mengetahui sesuatu yang selama ini di simpan rapat-rapat dalam diam.
Edi : Waduh..ada apa ini?
Fia : Mengungkap sesuatu yang selama ini di simpan sendiri dan di tutup rapat-rapat
Fairuz : Upz..
Edi : Ada yang ketahuan nihh, awas hati-hati..
Fia : Hehe..

ahh, apalagi ini. Saksi-saksi, kata-katanya mengundang makna yang lain, masih adakah hubungan di antara mereka? Kenapa kata-kata itu... Klise sekali, seperti hendak menunjukkan sesuatu.

Well, ini harus segera di selesaikan.

Aku tak bisa memejamkan mata, sedang mengatur dan memilih kata yang tepat untuk aku sampaikan besok, atas apa yang terjadi. Atas apa yang aku lihat dan ketahui hari ini.
Aku bersikap biasa, mencoba senetral mungkin, tapi mungkin benar wanita memang tidak bisa menyembunyikan cemburu dalam sesaat saja.

Suamiku sepertinya cukup peka akan hal ini, ia memandangi ku saat pulang kerja.

“Ada apa? Ada masalah apa?”tanyanya.
“Hmm...gak”jawabku
“Jujur aja..”pintanya
“Baiklah, Mas masih aktif di group? Kenapa kayaknya intim sekali guyon nya dengan Fia? Ada apa?”tanyaku beruntun.
“Ohh..itu kan Cuma di group, kalau bener-bener ada hubungan, gak mungkin juga ngobrolnya di group. Itu kan umum, semua anggota bisa baca, jadi gak mungkin aku seriusan disitu. Semuanya Cuma bercanda”jawabnya santai
“Lalu masih save kontak Fia?”tanyaku lagi
“Enggak”jawabnya singkat
“Bener? Kalau aku punya buktinya gimana?”jawabku,
“Bukti apa?”tanyanya.

Kuambil gawainya, kubuka daftar telephone, kuperlihatkan..
xxxx-xxxx-xxxx-9296 disimpan 7hari yang lalu,
xxxx-xxxx-xxxx-9296 disimpan 5hari yang lalu,

Dia kaget, “ohh jadi masih buka gawaiku?”tanyanya.
“Gak boleh?” tanyaku.
“Ya Cuma sekedar tahu aja sihh kalau aku masih di mata-matai”jawabnya
“Jadi gini... Fia itu kan bendahara di group alumni, kan kapan hari anak-anak ada acara untuk mengunjungi panti asuhan. Ketua group,si Edi itu no respon, yang lain juga gak ada respon. Jadi ya nanya Fia, biar gampang aku save nomornya daripada scroll nyari di anggota group”penjelasannya.
“Terus..harus di simpan dua kali?”tanyaku
“Enggak, Cuma satu kali” jawabnya
“Disini dua kali”sambil menunjukkan layar gawainya
“Ohh..mungkin aku lupa, seingetku Cuma satu kali”jawabnya

Lalu seperti biasa, amarahnya akan meledak..
Meledak karena di anggap di mata-matai dan di curigai,

Ahh...dia mungkin memang bukan Fairuz ku yang dulu. Fairuz yang dulu selalu membuka group di sampingku, sehingga aku bisa membaca juga apa saja yang di bahas di group. Kami saling terbuka, tidak ada yang di sembunyikan.

Namun, group ini benar-benar berhasil mengubah Fairuzku.

“Sudahlah, sampai kapan mau curiga. Harus berapa kali aku bilang kalau aku gak ada apa-apa dengan si Fia itu. Apa harus aku nikahi saja si Fia itu?”katanya sambil meledak-ledak penuh amarah.
“Ohh..jadi sudah ada niatmu untuk melakukan itu?”tanyaku geram
“Agar kamu puas, sekalian saja aku jadikan si Fia ini istriku”jawabnya

Aku menangis, entah rasa apa ini. Jawaban orang ketika marah adalah jawaban sejujur-jujurnya atas segala perasaan. Karena saat marah, manusia tidak lagi memikirkan bagaimana perasaan oranglain, saat marah manusia menjadi egois dan memikirkan diri sendiri.

Kami saling diam, tidur terpisah jarak tapi tetap dalam satu kamar.

Ia tidak merasa bersalah sedikitpun. Baginya kata-katanya bukan suatu kesalahan.

Seketika egoku menurun, aku ingat bahwasanya akan dilaknat malaikat, wanita yang suaminya tertidur dalam keadaan marah kepadanya. Ku korbankan ego ku, aku meminta maaf padanya. Ia tak menjawab apapun.

“Apakah engkau akan membiarkanku tidur dengan dilaknat malaikat karena engkau tidak memaafkanku?tanyaku.
“Baiklah, aku maafkan. Jangan ulangi lagi, tolong percayai aku. Aku beneran gak ada apa-apa sama Fia”jawabnya
“Beri aku waktu, biar waktu yang menyembuhkan segala luka”ucapku.

Ada luka yang bisa sembuh dalam hitungan hari, namun ada luka yang tidak bisa sembuh hanya dalam hitungan hari, minggu maupun bulan.

Apalagi apabila tentang perselingkuhan.

Bisakah Keyla mempercayai Fairuz lagi?

Berikut link nya ya para pembaca,
terimaksih sudah jadi pembaca setia, terimakasih bagi yang sudah bersedia berbagi cerita, mungkin ada beberapa yang mengalami kisah serupa. Saya tahu kalian adalah wanita—wnita hebat disana, semoga tetap strong ya...

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tolong Ceraikan Aku ! (Part 9)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel